Selasa, 12 Maret 2024

Catatan Hari Pertama di Bulan Ramadhan

 

🌙Ramadhan adalah Madrasah🌙

Allah Taala berfirman, “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu” (QS Al-Baqarah ayat 185)

Nabi Sallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, “Islam dibangun atas lima (rukun); Bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah melainkan Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadan dan haji ke Baitullah.”

Dari bulan-bulan yang telah Allah tetapkan, ada sebuah bulan yang Allah sifati dengan bulan yang mulia. Karena di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, yang menjadi petunjuk bagi seluruh manusia. Di dalamnya juga ada sebuah malam yang dikatakan sebagai malam yang lebih baik dari 1000 bulan. Sungguh indah dan nikmatnya bila kita dikehendaki untuk masuk ke dalam bulan ini.

Ia adalah Bulan Ramadhan, sebuah bulan yang bisa dijadikan sebuah madrasah, yakni tempat yang mendidik kita untuk mempelajari apa itu makna menahan hawa nafsu dan bersabar dalam ketaatan.

Kalau pada hari-hari biasa di bulan-bulan biasanya menahan hawa nafsu dan menjaga kesabaran adalah sesuatu yang cukup berat dilakukan, namun di bulan ini seberat apapun keduanya maka perasaan untuk melawannya harus dilampaui. 

Orang-orang yang lulus dari madrasah ini mudah-mudahan diharapkan bisa menjadi hamba-hamba terbaik setelah bulan ini. 

Wallahu A'lam Bisshawwab.

Sst.. Ceritanya sama Allah saja

Dari jutaan bahagia dan kesedihan, pasti kerap terasa ingin membaginya pada sesama.

Bahagia, agar mereka yang mendengar ikut bahagia akan nikmat yang kita dapatkan. Sebagaimana firman Allah, “Adapun kenikmatan maka bicarakanlah.”

Kesedihan, agar mereka yang mendengar ikut menyemangati kita agar memperluas rasa sabar. 

Padahal, banyak sudut pandang yang perlu kita pikirkan sebelum bercerita dan berbicara.

Tidak semua memberikan tanggapan yang kita harapkan, bahkan tak jarang tanggapannya berbuah dosa karena sebuah iri dan dengki.

Maka berceritanya sama Allah saja.

Wallahu A'lam Bisshawwab

Jumat, 08 Desember 2023

Mengapa Harus Beramal?

 

Setiap orang yang beriman, meyakini bahwa Agama Islam dibangun atas enam pondasi Rukun Iman. Di antaranya adalah:

1. Iman kepada Allah

2. Iman kepada Malaikat

3. Iman kepada Kitab-Kitab

4. Iman kepada Para Rasul

5. Iman kepada Hari Akhir

6. Iman kepada Takdir yang Baik dan yang Buruk

Sebagaimana Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 177:

﴿لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ﴾

“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, Malaikat-Malaikat, kitab-kitab, Nabi-Nabi.” 

Dan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Surat Al-Qamar ayat 49:

﴿إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ﴾

“Sesungguhnya segala sesuatu Kami ciptakan dengan takdir-takdir.” 

Maka orang yang beriman kepada takdir meyakni bahwa ketika Allah menciptakan alam semesta. Juga meyakini bahwa Allah mencatat siapa saja yang akan menjadi penghuni surga maupun penghuni neraka. Tidak akan ada perubahan sama sekali dalam catatan tersebut. Tidak ada seorang pun yang mengetahui dirinya akan menjadi penghuni neraka atau penghuni surga. 

Lantas, mengapa harus beramal jika kita tahu akan menjadi penghuni neraka? 

Jawabannya adalah, karena kita tidak tahu akan menjadi penghuni neraka atau surga. 

Maka hendaklah setiap insan senantiasa beramal.

Rasulullah bersabda: "Beramallah kalian! Sebab semuanya telah dimudahkan terhadap apa yang diciptakan untuknya. Adapun orang-orang yang bahagia, maka mereka akan mudah untuk mengamalkan amalan yang menyebabkan menjadi orang bahagia. Dan mereka yang celaka, akan mudah mengamalkan amalan yang menyebabkannya menjadi orang yang celaka” Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca firman Allah, “Adapun orang yang memberikan hartanya di jalan Allah dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.” (HR. Bukhari)


Merenunglah, Sungguh kau tak perlu sakit hati dengan ucapannya:)

 Ada sosok perempuan yang begitu baik hati, selalu jujur perkataannya, selalu mendukung kebaikan nasehatnya.

Tapi diri ini sering sekali menjadi diam dan menangis karena nasehatnya. Bukan, sungguh bukan karena sakit hati.

Tapi lebih kepada, “sadar diri”. Bahwa tiap nasehatnya benar, dan setiap kelalaian diri adalah salah. 

Lebih kepada, “diam untuk merenung dan berpikir” setelah sekian lama, terlalu percaya diri akan kebaikan diri (innaalillahi).

Tapi manusia, akan tetap menjadi manusia. Punya rasa “gundah” sebelum rasa “menerima”. Punya rasa “sempit hati” sebelum “hati yang luas”.

Namun lagi-lagi sikap dan tanggapan membangun sebuah presepsi , bahwa diri ini membenci setiap ucapannya. Sungguh tidak pernah ada rasa benci itu. Karena hanya orang tak berakal yang marah karena “kebaikan yang diharapkan untuk dirinya”.

Tulisan ini untukku yang menulis. Agar aku tak lupa dan tak bersembunyi di dalam kata “terluka”. Karena sesungguhnya tidak ada luka apapun. 


Untukku dan untukmu pengajar,

[Sebuah Wasiat]

وصية عتبة بن أبي سفيان لمؤدب ولده:

Wasiat Utbah Bin Abi Sufyan kepada Pengajar Anaknya:

قال عتبة بن أبي سفيان لعبد الصمد مؤدب ولده:

Telah berkata Utbah Bin Abi Sufyan Kepada Abdusshomad (Pengajar anaknya):

ليكن أول ما تبدأ به من إصلاحك بَنِيَّ إصلاحك نفسك..

Langkah pertama yang hendaknya engkau lakukan dalam mendidik anakku adalah *perbaiki dulu diri (engkau)*..

فإن أعينهم معقودة بعينك،

Karena *semua mata mereka akan selalu tertuju kepada engkau*,

فالحسن عندهم ما استحسنت،

*Hal yang baik menurut mereka adalah yang engkau lakukan*,

والقبيح عندهم ما استقبحت.

 Dan *hal jelek menurut mereka adalah apa yang engkau tinggalkan*

علِّمْهم كتاب الله، 

Ajarkanlah mereka (anak didikmu) *Al-Quran*,

ولا تكرههم عليه فيَمَلُّوه، 

Tapi jangan paksa mereka (dengan berlebihan) sehingga menyebabkan *mereka bosan*,

ولا تتركهم منه فيهجروه.

Tapi jangan juga membiarkan mereka sehingga mereka *meninggalkan Al-Quran*.”


[Kitab Al-Bayan wa-Tibyan dan Kitab yang lainya] www.alukah.net/social/0/79548/#ixzz4YxbGY89D


Pelajaran yang bisa kita ambil dari perkataan ini:

  1. Kita adalah qudwah hasanah bagi anak didik kita.
  2. Anak didik kita melakukan apa-apa yang kita lakukan, karena mereka memandang apa yang kita lakukan adalah hal baik. Maka kita harus menghisab diri kita, apakah setiap perbuatan kita sudah baik hingga pantas untuk dicontoh oleh anak-anak?
  3. Anak didik kita meninggalkan apa-apa yang kita tinggalkan, karena mereka memandang apa yang kita tinggalkan adalah hal buruk. Maka kita harus menghisab diri kita, apakah setiap perbuatan buruk sudah kita tinggalkan sehingga anak-anak pun bergerak meninggalkannya?
  4. Jadilah pengajar Al-Quran yang membuat anak-anak membaca dan menghafal Al Quran dengan nikmat. Cari banyak metode untuk mengajarkan Al-Quran pada mereka agar tidak cepat bosan.
  5. Jadilah pengajar Al-Quran yang berprinsip, tidak bermudah-mudah dalam mengajarkan Al-Quran sehingga anak-anak menyepelekannya. 


Wallahu A’lam Bisshawwab

Selasa, 08 November 2022

Tanyakan, “Apakah hidupmu di dunia ini untuk Allah?”

Apa pencapaian terbesarmu dalam hidup ini?

Apakah lulus dari sekolah dengan peringkat pertama?

Apakah menikah dengan lelaki idaman nan sholeh?

Apakah dengan keliling dunia mengunjungi tiap tiap negara hebat?

Kalau ini semua tujuan dan pencapaian terbesarmu, maka ketahuilah..

Bahwa dunia tak begitu lama untuk dijadikan tempat menikmati ini semua..

Dunia adalah tempatnya seorang yang beriman diuji dan dicoba..

Akankah dengan kenikmatan yang dilimpahkan Allah kepadanya ia mampu bersyukur?

Akankah dengan kesengsaraan yang diberikan Allah kepadanya ia mampu bersabar?

Seandainya keimanan pada Allah sudah begitu kuat dipupuk,

Maka tak akan ada lagi kesombongan yang muncul kala kemasyhuran dan kekayaan itu didapati dalam diri.

Seandainya keimanan pada Allah sudah begitu kuat dipertahankan,

Maka tak akan ada lagi putus asa yang muncul kala musibah dan cobaan itu dirasakan dalam diri.

Wallahu A’lam Bisshawwab

-Hamba Fakir Allah

 

Kamis, 28 April 2022

A Letter For Me


Pesan dariku yang masih terus belajar,
Untuk diriku yang harus terus belajar…

Hasan Al Bashri mengatakan:
ابن آدم إنما أنت أيام كلما ذهب يوم ذهب بعضك
“Wahai manusia, sesungguhnya kalian hanyalah kumpulan hari. Tatkala satu hari itu hilang, maka akan hilang pula sebagian dirimu.” (Hilyatul Awliya’, 2: 148)

Umur adalah bagian dari kumpulan waktu-waktu..
Satu hari hidup di dunia berarti 24 jam sudah waktu yang engkau lalui.
Maka ketika tahun berganti tahun, engkau yang mulanya adalah anak berumur satu tahun menjadi sosok dewasa berumur dua puluh empat tahun.
Jika dikalkulasikan, maka kumpulan 24 tahun (yang telah berlalu) adalah 8.760 hari, dan kumpulan 8.760 hari adalah 210.240 jam.
Sungguh banyak waktu yang telah Allah limpahkan kepada dirimu.

Sesungguhnya, ia adalah nikmat sekaligus kerugian.
Kenikmatan bila engkau memanfaatkan waktu sebanyak itu dalam kebaikan dan ketaatan kepada Allah.
Kerugian bila engkau menyia nyiakannya dalam keburukan bahkan kemaksiatan kepada Allah.

Waktu terus berjalan, apa yang telah menjadi masa lalu tak pernah bisa diubah lagi garisnya, kecuali dengan memohon ampunan kepada Allah
Namun masih ada waktu waktu yang mungkin masih bisa dimanfaatkan sampai nanti ajal menjemput.
Memang tak ada yang tahu dan yakin bahwa umurmu akan berhenti di suatu angka. Karena itulah ilmu ghaib yang hanya Allah yang tahu. 
Tapi bercermin dari hari yang telah berlalu, maka kita patut berusaha di sisa umur yang ada.

Al Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah pernah berkata pada seseorang, “Berapa umurmu sampai saat ini?” “Enam puluh tahun”, jawabnya. Fudhail berkata, “Itu berarti setelah 60 tahun, engkau akan menghadap Rabbmu.” Pria itu berkata, “Inna lillah wa inna ilaihi rooji’un.” “Apa engkau tidak memahami maksud kalimat itu?”, tanya Fudhail. Lantas Fudhail berkata, “Maksud perkataanmu tadi adalah sesungguhnya kita adalah hamba yang akan kembali pada Allah. Siapa yang yakin dia adalah hamba Allah, maka ia pasti akan kembali pada-Nya. Jadi pada Allah-lah tempat terakhir kita kembali. Jika tahu kita akan kembali pada Allah, maka pasti kita akan ditanya. Kalau tahu kita akan ditanya, maka siapkanlah jawaban untuk pertanyaan tersebut.” (Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 2: 383)

Bertambahnya umur sama dengan bertambahnya tanggung jawab yang harus dijawab nanti di yaumil hisab, dan bertambahnya umur berarti berkurangnya waktu untuk menuai bekal menuju akhirat.

Semangat, usaha, dan doa harus tetap dibumi dan dilangitkan. 
Karena kelak semua yang ditanam hari ini akan dituai nanti. 
Dan baik buruknya tuaian itu, tergantung dengan seberapa baik amalan kita di dunia nan fana ini.

Wallahu A’lam Bis Shawwab
Bogor, 27 Ramadhan 1443 H/29 April 2022 M
@beakhoirperson

Jumat, 31 Desember 2021

'Sakit Membuatku Sadar'

Sakit membuatku sadar, 
bahwa ada tubuh yang berhak kujaga.
Sakit membuatku sadar,
bahwa sehat adalah titipan Allah.
Sakit membuatku sadar,
bahwa bernafas dengan baik adalah nikmat Allah.
Sakit membuatku sadar, 
bahwa kita hanya hamba lemah tanpa Allah.
Sakit membuatku sadar,
bahwa hidup ini berputar ada sehat ada sakit.
Dan akhirnya sakit membuatku sadar,
bahwa kalau sehat dan sakit itu pasti.
Maka hidupku hari ini,  
bisa menjadi kematiaanku esok hari.
Aku meminta maaf atas semua kesalahan,
baik perbuatan,  sikap,  dan perkataan.
Yang pernah melukai hati dan raga kalian,
orang-orang yang sejak lama ada dalam hidupku.
Kumohon doa kalian,  agar bila kematiaan itu benar-benar menjemputku,  doakan aku agar ruh dan raga ini kembali dalam keadaan khusnul khatimah,  dan agar Allah menyelamatkanku dari adzab kubur.

4 Februari 2020
Dari Aku, 
Hamba Fakir Allah.

Senin, 10 Mei 2021

Kumpulan Dzikir

*🕋 أجور عظيمة 🕋*
🕋 Pahala-Pahala Yang Besar 🕋
🍁 قال رسول الله ﷺ :
🍁 Berkata Rasulullah ﷺ : 

◻️ *"كلمتان خفيفتان على اللسان ثقيلتان في الميزان حبيتان إلى الرحمن : سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم"*
(Dua kalimat yang ringan di lisan, namun berat di timbangan, dan dicintai oleh Allah: *Subhaanallahi wa bihamdihi subhaanallahil adziim*)
📜 رواه مسلم 

◻️ *"لأن أقول سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر أحب إلي مما طلعت عليه الشمس"*
(:Karena mengucapkan *Subhaanallah wal hamdulillah wa laa ilaaha illallah wallahu Akbar* lebih aku cintai dari pada semua yang disinari oleh matahari.”)
📜رواه مسلم 


◻️ *( أيعجز أحدكم أن يكسب كل يوم ألف حسنة ؟ فسأله سائل من جلسائه : كيف يكسب أحدنا ألف حسنة ؟ قال : يسبح مائة تسبيحة فيكتب له ألف حسنة أو يحط عنه ألف خطيئة"*
("Apakah kalian tidak mampu mendapatkan seribu kebaikan setiap hari?" kemudian ada seorang teman duduknya bertanya; "Bagaimana mampu salah seorang dari kami, Wahai Rasulullah untuk mendapatkan seribu kebaikan setiap hari?" beliau menjawab; "Bertasbih seratus kali (membaca *Subhaanallah* -Maha Suci Allah) akan ditulis baginya seribu kebaikan atau dihapuskan darinya seribu kesalahan.")
📜رواه مسلم 

◻️ *"من قال ، لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، له الملك وله الحمد وهو على كل شئ قدير ، في يوم مائة مرة ، كانت له عدل عشر رقاب وكتبت له مائة حسنة ومحيت عنه مائة سيئة وكانت له حرزا من الشيطان يومه ذلك حتى يمسي ولم يأت أحد بأفضل مما جاء به إلا أحد عمل أكثر من ذلك"*
(Barangsiapa mengucapkan: *'LAA ILAAHA ILLALLAHU WAHDAHU LAA SYARIIKALAH LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WAHUWA 'ALAA KULLI SYAI`IN QADIIR'* (Tidak ada tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya dan bagi-Nya pujian. Maha menentukan atas segala sesuatu) ' seratus kali dalam sehari, maka hal itu setara dengan membebaskan seratus budak, ditulis baginya seratus kebaikan, serta dihapus darinya seratus kesalahan dan dilindungi dari setan pada hari itu hingga sore. Tidak ada seorangpun yang membawa sesuatu yang lebih baik darinya kecuali seseorang yang melakukan lebih banyak dari itu.")
📜متفق عليه 

◻️ *"من صلى علي صلاة صلى الله عليه بها عشرا"*
(Barang siapa bersholawat kepadaku sekali, maka Allah memberi sholawat untuknya sepuluh kali)
📜أخرجه مسلم 

◻️ *"من قرأ آية الكرسي عقب كل صلاة لم يمنعه من دخول الجنة إلا أن يموت"*
(Barangsiapa membaca ayat kursi setiap selesai salat wajib, tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain kematian)
📜صححه الألباني
 
◻️ *"من قال سبحان الله العظيم وبحمده غرست له نخلة في الجنة"*
(Barang siapa yang mengucapkan kalimat, *Subhanallahil adziim wa bihamdihi* -Maha Suci Allah dan dengan memuji kepada-Nya-, niscaya ditanamkan untuknya sebuah pohon kurma di dalam surga)
📜صححه الألباني
 
◻️ *"من قال سبحان الله وبحمده مائة مرة غفرت له ذنوبه* وإن كانت مثل زبد البحر"
(Barang siapa yang mengucapkan *subahanallah wabihamdihi*, sebanyak seratus kali dalam sehari maka Allah تعالى. akan menghapus dosanya walaupun sebanyak buih di lautan.)
📜صححه الألباني 

◻️ *"ألا أدلك على كنز من كنوز الجنة* ؟ فقلت بلى يا رسول الله قال , *قل :  لا حول ولا قوة إلا بالله"*
("Tidakkah kamu mau aku tunjuki salah satu harta simpanan di surga? *Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billaah’*.”)
📜صحيح مسلم 2704
*ــــــــــــــــــــــــــــــــــ*

Minggu, 09 Mei 2021

Bulan Ramadhan Akan Segera Berlalu..



Nastaghfirullah Wa Natuubu Ilaih..
Kami memohon ampun kepadaMu dan Kami bertaubat kepadaMu..

Ramadhan bulan penuh keberkahan..
Allah jadikan malamnya penuh dengan kemuliaan..
Allah janjikan ampunan bagi ia yang berpuasa dengan iimaanan dan ihtisaaban..
Menahan diri dari haus,  lapar,  dan setiap hal yang membatalkan..
Menghiasi diri dengan rasa sabar, istiqamah, dan ketaqwaan..
Kita bukan orang yang sudah cukup bekal akan amalan..
Tapi kita adalah hamba lemah dan fakir yang selalu butuh pertolongan.
Dari Rabb semesta alam yang Maha mengabulkan..
Agar Allah menerima setiap ibadah dan amalan..
Dan semoga Allah senantiasa memberikan kita rahmatnya agar mampu memaksimalkan waktu-waktu terakhir di Bulan Ramadhan ini dengan amalan-amalan sunnah setelah mengamalkan ibadah yang wajib ( sholat fardhu, puasa, zakat fitrah). Diantara amalan-amalan sunnah ; Sholat Sunnah, Berdzikir, Berdoa, Membaca Al Quran/Menghafalnya, bersedekah, dan lain-lain.

In Syaa Allah Khitaamuhu misk (penutupnya harum)..
Ramadhan Mubaarak Jamiian..


*iimanan : atas dasar keimanan
*ihtisaban : berharap pahala dari Allah